Jadi, Kalian semua kebanyakan punya Twitter, Facebook, dll kaan? Naah, kalau punya, artinya sering atau jarang-jarang dipakai. Social Networking bisa menghasilkan 2 buah dampak. Yaitu Positif dan juga Negatif.
Dampak positif dari social networking adalah, kita dapat mengetahui informasi terbaru di kalangan kita dan orang-orang yang berhubungan dengan kita di Media Social Networking. Dan kita bisa memberi informasi kepada teman-teman kita yang tidak tahu, berbagi foto, file, dan lain-lain. Pokoknya, intinya sharing.
Dampak Negatif dari social networking adalah ketergantungan, terlalu mudah percaya, dan mengekspos diri sendiri. Ketergantungan adalah tahap dimana seorang Social Networker terlalu kecanduan akan Jaringan sosial yang ia miliki, dan ia akan selalu mencoba agar tetap in-contact dengan social network nya. Terlalu mudah percaya adalah saat seseorang dalam jaringan sosial mudah memercayai apa yang orang katakan, seperti ada yang bilang, "eh ketemu yuk sama aku, aku temen sodara mu", lalu ia hilang entah kemana karena ia terlalu percaya apa pun yang dikatakan oleh jaringannya. Dan mengekspos diri sendiri adalah saat dia terlalu berani akan dirinya sendiri dan memasukkannya ke dalam Social Networking, Foto-foto dan video tentang aib mereka, dll.
Jadi... WASPADALAH.. WASPADALAH
Minggu, 27 Januari 2013
Sabtu, 12 Januari 2013
Detektif-Detektif Cilik Para Pejuang Persabahatan
3 Bersahabat Roni, Cika, dan Wita duduk di kelas 5 SD, mereka ber-3 hobinya adalah saling menolong. Suatu hari, teman dari Roni, Cika, dan Wita yang bernama Alena dijauhi oleh teman-temannya di kelasnya. Wita bertanya kepada Alena, "Alena, kenapa kamu gk main sama mereka? Biasanya nempel mulu", Alena menjawab, "Aku juga gak tau ta, mereka kayak gak mau ngobrol gitu, terus aku dijauhin mulu". Wita pun membalas dengan keyakinan, "Oke! Kita ber-3 akan berusaha untuk mencari tahu mengapa Alena dijauhi dan menyatukan mereka kembali!", Roni dan Cika menyahut, "Ya! Kita juga siap membantu kok len", Alena menjawab, "duuuh, makasih banget yaa mau nolongin aku".
Lalu, Wita mendapatkan rencana tahap 1. Untuk mencari tahu "Mengapa", saat istirahat Wita menyuruh Roni untuk konfrontasikan teman-teman Alena dan menanya-nanya secara tidak terang-terangan, selagi Wita dan Cika mengamati dari jauh dan mencatat segala hal yang penting. Roni datang ke meja kantin yang berisi teman-teman alena dan berkata, "eh, ada kursi kosong, duduk yah!", "Sip sip roon", Roni secara tidak terang-terangan bertanya, "Loh, Kok Alena gak duduk disini sih? Oh sama ini baksonya enak banget", Lalu Wita yang sedang mengamati dari jauh berpikir, "Wiss Cover nya bagus banget ron! Bagus!", Lalu Rina, seorang teman Alena menjawab, "Tau tuh!", Roni langsung membalas, "Kenapa dia?", "Kenapa aku harus kasih tau kamu!?", Roni langsung diam karena ia tidak tahu harus bilang apa. Karena bel berbunyi, rencana tahap pertama dianggap gagal.
Saat pelajaran IPA, Cika berbisik kepada Wita, "oi, wiit, coba kita tanya Alena dulu ajaa", Wita dengan suara kecil menjawab, "Oh iya yah, napa gk kyk gitu duluan ya?". Saat pulang sekolah Cika menanyakan Alena, "Aslinya, kenapa kamu dijauhin sih?", Alena menjawab, "Duuh, aku kasih tau gak yah? Kalian mau membantu kan?". "Ya.", Jawab Cika, Alena mulai bercerita, "Jadi, waktu itu, aku sama teman-teman main ke rumah Rina, terus aku minta ditemenin Rina ke kolam renang buat celupin kaki. Naah terus pas kesana Rina jalannya tiba-tiba didepanku. Aku gak sadar didepan ku ada bola, akhirnya aku tersandung dan mendorong Rina masuk ke dalam Kolam Berenang.", Cika menjawab, "Hah? masa gitu doang dijauhin?", "Tunggu, belom selesai", potong Alena. "Habis dia keluar dari kolam berenang dia menuduh bahwa aku sengaja melakukannya, terus kita marahan di dalem rumah trus pas aku mau membentak dia, ternyata aku menyenggol guci mahal sampai pecah, aku minta maaf sama dia, tapi aku malah diusir", cerita Alena, "Aku sudah menyelesaikan tahap 1, terima kasih Alenaa."
Lusanya, Cika menjelaskan kepada Wita dan Roni, Roni berkata, "nah, tahap kedua sekaligus tahap terakhir, menyatukan kembali.", Wita menggagas, "Nih, aku punya ide. Sudah ku tulis di kertas ini, kalian tinggal ikut instruksiku".
Lalu, Wita mendapatkan rencana tahap 1. Untuk mencari tahu "Mengapa", saat istirahat Wita menyuruh Roni untuk konfrontasikan teman-teman Alena dan menanya-nanya secara tidak terang-terangan, selagi Wita dan Cika mengamati dari jauh dan mencatat segala hal yang penting. Roni datang ke meja kantin yang berisi teman-teman alena dan berkata, "eh, ada kursi kosong, duduk yah!", "Sip sip roon", Roni secara tidak terang-terangan bertanya, "Loh, Kok Alena gak duduk disini sih? Oh sama ini baksonya enak banget", Lalu Wita yang sedang mengamati dari jauh berpikir, "Wiss Cover nya bagus banget ron! Bagus!", Lalu Rina, seorang teman Alena menjawab, "Tau tuh!", Roni langsung membalas, "Kenapa dia?", "Kenapa aku harus kasih tau kamu!?", Roni langsung diam karena ia tidak tahu harus bilang apa. Karena bel berbunyi, rencana tahap pertama dianggap gagal.
Saat pelajaran IPA, Cika berbisik kepada Wita, "oi, wiit, coba kita tanya Alena dulu ajaa", Wita dengan suara kecil menjawab, "Oh iya yah, napa gk kyk gitu duluan ya?". Saat pulang sekolah Cika menanyakan Alena, "Aslinya, kenapa kamu dijauhin sih?", Alena menjawab, "Duuh, aku kasih tau gak yah? Kalian mau membantu kan?". "Ya.", Jawab Cika, Alena mulai bercerita, "Jadi, waktu itu, aku sama teman-teman main ke rumah Rina, terus aku minta ditemenin Rina ke kolam renang buat celupin kaki. Naah terus pas kesana Rina jalannya tiba-tiba didepanku. Aku gak sadar didepan ku ada bola, akhirnya aku tersandung dan mendorong Rina masuk ke dalam Kolam Berenang.", Cika menjawab, "Hah? masa gitu doang dijauhin?", "Tunggu, belom selesai", potong Alena. "Habis dia keluar dari kolam berenang dia menuduh bahwa aku sengaja melakukannya, terus kita marahan di dalem rumah trus pas aku mau membentak dia, ternyata aku menyenggol guci mahal sampai pecah, aku minta maaf sama dia, tapi aku malah diusir", cerita Alena, "Aku sudah menyelesaikan tahap 1, terima kasih Alenaa."
Lusanya, Cika menjelaskan kepada Wita dan Roni, Roni berkata, "nah, tahap kedua sekaligus tahap terakhir, menyatukan kembali.", Wita menggagas, "Nih, aku punya ide. Sudah ku tulis di kertas ini, kalian tinggal ikut instruksiku".
Mereka ber-3 memanggil teman-teman Alena dan juga memanggil Alena ke lapangan tertutup. Rina berkata, "Cih, ngapain kita ketemu dia". Wita berkata, "Nah, Sekarang kalian berdua minta maaf", Rina menyahut, "Buat apa aku minta maaf sama dia", Alena diam membisu, Roni dengan lantang dan keras berkata, "Kenapa kamu harus memusuhi dia sih!? Emangnya penting banget musuhin temen!? Pikirin dong! Cuman guci sama basah doang! Bisa dibandingin sama pertemanan!? Emang.. Kamu bisa beli guci sama kolam berenang, TAPI TEMEN GAK BISA DIBELI!"
, Rina langsung diam sambil memikirkan tentang persahabatan. Lalu mereka akhirnya bermaafan dan kembali bersama.
Maaf dan Program Baruuuu!!!
Maaf sudah lama tidak nge-post apa-apa di blog ini, maaf kalau bosen ngeliatin setiap hari kosoooong aja isinya, maaf banget yaaa. Karena aku suka agak sibuk (AGAK).
Ohya, ada yang baru juga nih di blog ini, skrg pembaca bisa ngerequest cerpen/pikiran kalian! Nanti aku yang tulis! Kalian tinggal minta contoh: cerpen tentang blablabla/pikiran terhadap blablabla. Nah, kalau mau ngerequest tinggal email aku ini emailnyaa
abhiprayatjondro@gmail.com
Semoga program ini dapat menyemangatkan pembaca, dan karya original masih akan dipublikasikan! selamat membaca ;)
Langganan:
Komentar (Atom)