Senin, 26 November 2012

Manusia Biasa Hingga Milyarder

     Siang yang terik tampaknya seperti membakar orang-orang yang sedang berjalan menyusuri kota Jakarta, orang-orang berkendaraan mewah melewati trotoar, Rena, seorang mahasiswi yang terjerat hutang pada bank karena tak dapat membayar biaya kuliahnya, ia hidup bersama bapaknya karena ibunya meninggal karena sakit, ia sedang mencari pekerjaan tanpa kendaraan yang memadai, hanya stamina dan kemauan kuat untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. "Sepertinya, di mobil itu enak yah",  pikiran Rena bergejolak, pikiran-pikiran negatif mulai menghantuinya, "apakah aku akan dapat pekerjaan?", "apakah aku akan menjadi miskin?", berbagai pikiran masih tetap menghantuinya. 
     Tetapi Rena tetap optimis dan terus melaju di bawah teriknya Jakarta. Ia menatap secarik kertas yang tertempel pada kaca sebuah apotek. "Mencari pekerja" tulisan kertas itu menjadi perhatian utama Rena. Ia berlari secepat mungkin ke Apotek tersebut dan bilang ke Staff apotek, "Saya mencari pekerjaan", "bilang pada manajer, ia ada diruangan sebelah kiri dekat ruang stok obat-obatan" jawab staff apotek itu. "Terima Kasih!", ujar Rena dengan sangat gembira. 
     Ia mulai mengetuk pintu manajer, "silahkan masuk", sang manajer berkata, "Jadi ada apa gerangan kamu kesini? Pasti kamu melamar pekerjaan kan? Saya interview dulu yah." ucap manajer. Tanya-Jawab mulai beterbangan, "Nama Lengkap?", "Rena Mahisa", "Tempat Tanggal lahir?", "Jakarta, 17 mei 1992", "Alamat rumah?", "Jalan Cengkareng Indah no. 6", "PENGALAMAN BEKERJA?", pertanyaan itu bagai 100 pedang menusuk jantung Rena. "Saya belum pernah bekerja pak", jawab Rena. Hal yang ada di pikiran Rena hanyalah, semoga bapak ini baik dan akan menerimanya. "Okelah, karena kita sedang mencari pembersih tempat, akan saya tempatkan anda di pekerjaan itu, nanti kalau sudah bagus, saya promosikan, gajinya mungkin Rp.185.000 per bulan", kata manajer. "TERIMA KASIH SEKALI PAK! Tetapi saya hanya bisa bekerja diatas jam 7 malam dan sabtu minggu, itu juga kalau tidak ada tugas." bilang Rena. "Yaaaah, tidak apa-apa kok, kan 24 jam". 
     Sayangnya Rena belum memulai pekerjaan sampingannya karena harus belajar untuk ujian minggu depan. Belajar tanpa lelah hingga larut malam, jam 11 malam pergilah ia ke apotek tersebut. Ia mulai bersih-bersih, semua belum pulang. Lalu tiba-tiba mati lampu karena arus pendek. lalu terlihatlah percikan api dari laboratorium dan Rena dan staff melarikan diri, sang manajer belum juga keluar, Rena menelpon pemadam kebakaran. beberapa saat kemudian, api tersebut mengenai bahan kimia yang ada di laboratorium, dan BUM semua hancur sesaat  pemadam kebakaran sampai, karena di khawatirkan api merambat, segera di padamkan, sebenak Rena mengingat, ........ "MANAJER!!", pikir Rena meledak, lalu 2 pemadam kebakaran membawa sebuah jasad yang sangat dikenal oleh Rena, sang manajer. 
     Rena pun kabur tanpa hasil dan membawa sedih, kehidupan kuliahnya makin suram, mengetahui manajer baik hati meninggal dunia dan bapaknya jatuh sakit. Rena sempat hampir menyerah, tetapi ia belum siap untuk menyerah. sesaat ia pulang dari kuliahnya, ia melihat bapaknya yang sedang berbaring dan ingin memberi tau sesuatu pada Rena, "Ren, nanti kalau kamu sudah besar, tolong cari lelaki yang kamu cintai dan rajin ya Ren, sama tolong capai cita-cita bapak, hidup tentram yah, karena bapak mungkin sudah tidak punya cukup waktu lagi nak." ujar bapak yang langsung tertidur lagi, "Iya pak. Rena bakal banggain bapak!"
     5 minggu berlalu, Rena mendapatkan berita yang menyedihkan lagi, Kematian bapaknya, Rena menangis tak henti-henti hingga matanya merah bagai darah, tetapi Rena tetap semangat, ia ingin bapaknya untuk bangga, dan ia akan melakukannya.
     Rena melamar pekerjaan si sebuah bank terkenal di luar negeri setelah ia lulus kuliah, ia masih terjerat utang dan bunga masih terus melonjak. Rena di promosikan menjadi Bankir utama dan diperkirakan gajinya adalah $1700 per 2 minggu.
     5 tahun Rena bekerja di luar negeri, ia sudah menjadi kaya, ia menemukan pria indonesia disana dan menikah, ternyata lelaki itu pemilik perusahaan terkaya ke 8 se-Indonesia. Dan Rena mencapai cita-cita bapaknya dan menjadi milyarder dengan suaminya di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar